Berawal dari kebersamaan kami tumbuh dan berkembang. Dari satu atap, satu pekerjaan, satu kesamaan mencintai musik, kami pun mencoba mendirikan sebuah band. Bang Supri dan bang Sholeh yang amat semangat mencoba mencari personil.
Setelah mencari selama beberapa bulan, Masdika Nur Agus Salim (Sahabat Dwi Supriyant) mencoba menghubungi salah satu rekannya (Andika BuncAzca), salah satu personil band dari Klaten (Inori Band). Setelah dikonfirmasi lagi, ternyata Andika BuncAzca bersedia membantu band ini.
Pertama latihan, kita hanya bertiga dengan posisi awal: Dwi Supriyanto (Vocal+Gitar), Budi Ahmad Sholeh (Bassist), Andika BuncAzca (Drum). Karna merasa ada yang kurang dengan komposisi yang ada, hal itu memaksa kami mencari personil tambahan. Hingga akhirnya Budi Ahmad Soleh menemukan Faizal Rizky Yulianto.
Dengan komposisi terakhir: Dwi Supriyanto (Vocal+Gitar), Budi Ahmad Sholeh (Gitar), Andika BuncAzca (Bassist), Faizal Rizky Yulianto (Drummer) Kami pun mencoba melangkah. Langkah awal adalah membentuk nama band, ada sekitar 7 Pilihan nama band, hingga akhirnya kami sepakat memilih “LUDIRA Band”. Nama ini berasal dari bahasa Jawa yang artinya Darah. Kami punya semangat merah, semangat yang berkobar, alasan inilah yang membuat kami memilih LUDIRA sebagai nama band.
Kami mencoba melakukan gebrakan mahadashyat dari karya. Kali ini kami tak hanya meng-Cover karya band-band yang sudah ternama. Dwi Supriyanto mencoba membuat sebuah lagu untuk single perdana LUDIRA, yaitu “TAU TAK TAU”. Sampai akhirnya, berhasil kami record melalui kerjasama dari Inori Basecamp. Tanggal 02 Desember 2013 menjadi saksi awal perjuangan kami.